BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pergerakan hewan adalah
sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah
yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Pergerakan
adalah suatu strategi dari individu atau populasi untuk menyesuaikan dan
memanfaatkan keadaan lingkungannya agar dapat hidup dan berkembang biak secara
normal. Pergerakan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
ketersediaan makanan, fasilitas untuk berkembang biak, adanya predator
(pemangsa), kondisi iklim atau cuaca, adanya sumber air, dan pengrusakan
lingkungan. Salah satu tipe dari pergerakan hewan adalah migrasi. Migrasi hewan umumnya menggunakan
rute yang sama dari tahun ke tahun - dari generasi ke generasi. Daerah lintas
hewan bisa berupa gunung, sungai, dan padang rumput yang luas.
Gerakan
berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak hewan
bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan dalam musim panas. Karena pada
hari musim panas yang panjang di bagian paling utara dunia dapat menjamin
pemberian pasokan makanan yang baik. Seperti pada musim gugur dan musim dingin,
banyak hewan bermigrasi ke selatan untuk mencari cuaca yang hangat dan mencari
makanan.
Beberapa
hewan bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang dan pergi dalam periode
satu tahun. Ada pula beberapa hewan mempunyai pola migrasi yang dapat
dihubungkan pada pola cuaca, pergerakan mereka adalah bergantung pada curah
hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau. Terdapat migrasi hewan yang dapat
berlangsung selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah
dalam migrasinya.
Migrasi hewan banyak terganggu
karena adanya aktivitas manusia, terutama yang telah merubah habitat mereka
menjadi lebih sempit. Demikian juga dengan aktivitas lainnya seperti pemburuan
atau penangkapan, perusakan habitat, konservasi hutan, dan pencemaran
lingkungan. Dapat dilihat bahwa faktor manusia memegang peranan yang sangat
penting dalam keberlanjutan pergerakan dari hewan, apalagi hewan yang merupakan
soliter dalam jumlah yang sangat banyak salah satunya adalah Zebra (Equus sp). Jika hal ini tidak diatasi
maka tentu saja pergerakan hewan ini akan mengalami gangguan sehingga akan
berakibat negatif bagi hewan itu sendiri, maka dari itu perlu diadakannya
pendekatan-pendekatan agar manusia lebih mengerti dan sekaligus ikut memegang
peranan dalam melakukan upaya konservasi hewan-hewan tersebut.
Oleh
perlu diadakannya kajian dalam mengupayakan konservasi hewan khususnya zebra,
salah satunya adalah dengan mempelajari model dan sistem migrasi atau
pergerakan hewan, dimana dalam tulisan ini akan dikhususkan pada zebra.
Sehingga dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran sebagai upaya
bersama untuk menjaga kelestarian hewan khusunya zebra karena manusia adalah
salah satu faktor yang sangat penting dari keberlanjutan hewan-hewan tersebut.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimanakah
pola dan jenis migrasi pada zebra (Equus
quagga) dan bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung
kelangsungan hidup zebra tersebut ?
1.3.
Tujuan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah :
1.3.1.
Untuk membahas lebih lanjut mengenai migrasi pada hewan khususnya zebra (Equus quagga)
1.3.2.
Untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai permasalahan migrasi pada hewan
khususnya zebra (Equus quagga) yang
disebabkan oleh faktor manusia.
1.4.
Manfaat
Adapun
manfaat yang diperoleh melalui tulisan ini adalah :
1.4.1 Dapat menambah pengetahuan
dan juga wawasan mengenai pola migrasi pada hewan khusunya pada zebra (Equus quagga).
1.4.2. Dapat memberikan solusi
dalam permasalahan mengenai migrasi pada hewan yang disebabkan oleh faktor
manusia.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Pergerakan Hewan
Pergerakan hewan adalah
sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah
yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Pergerakan
ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketersediaan makanan,
fasilitas untuk berkembang biak, adanya predator (pemangsa), kondisi iklim atau
cuaca, adanya sumber air, dan pengrusakan lingkungan.
Berdasarkan
tujuan, faktor penyebab dan prosesnya pergerakan hewan dapat digolongkan
menjadi :
2.1.1.
Invansi dan pemencaran
Tipe ini merupakan pergerakan
populasi secara perlahan-lahan terutama untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
iklim ataupun perubahan lingkungannya. Koridor yang paling efektif untuk
mendukung tipe ini adalah hutan. Invansi dan pemencaran ini juga dapat terjadi
karena adanya pnengaruh organisme lain. Contohnya adalah penyebaran burung
kuntul kerbau (Bubulcus ibis), cangak
abu Florida (Bubulcus caerula),
burung jalak (Sturnus vulgaris), dan
lain-lain.
Gambar
1. Penyebaran burung kuntul kerbau (Bubulcus
ibis)
2.1.2.
Nomad
Yaitu pergerakan individu ataupun
populasi yang tidak tetap dan sulit untuk dikenali dengan pasti. Mereka
bergerak untuk mendapatkan makanan dan tidak harus kembali ke wilayah aslinya.
Beberapa hewan yang melakukan nomad antara lain antelope Afrika, banteng di
wilayah Ujung Kulon.
2.1.3.
Migrasi
Yaitu pergerakan hewan secara
musiman (periodik) dan biasanya relatif sangat jauh dari habitat asalnya. Secara
umum penyebab migrasi dapat dibedakan menjasi tiga yaitu alimental (dengan
tujuan untuk mendapatkan makanan), gametik (tujuannya untuk mendapatkan wilayah
yang cocok untuk kepentingan berkembang biak), dan klimatik (berdasarkan faktor
iklim). Adapun hewan yang melakukan migrasi antara lain burung trinil pantai (Tringa hypoleucos), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), dan lain-lain.
2.2. Zebra
Zebra
adalah anggota keluarga kuda liar. Kulitnya putih atau kuning dengan
garis-garis berwarna hitam atau cokelat tua. Zebra hidup di Afrika dan sebelah
selatan Gurun Sahara. Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo :
Perissodactyla
Famili :
Equidae
Genus :
Equus
sp.
Spesies : Equus quagga
Seperti
semua zebra, mereka bergaris-garis hitam dan putih, dan tidak ada dua individu
yang terlihat persis sama. Mereka juga
memiliki moncong hitam atau gelap. Zebra adalah binatang yang suka merumput.
Mereka diburu oleh binatang pemakan daging seperti singa dan macan tutul. Zebra
berkomunikasi satu sama lain dengan gonggongan bernada tinggi dan meringkik.
BAB III
METODE
PENULISAN
Metode yang diterapkan dalam penyusunan
tulisan ini adalah metode kajian pustaka dan metode observasi. Metode kajian
pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dari literatur,
media cetak maupun media internet yang relevan yang dapat memberikan informasi
dalam pembuatan tulisan ini. Metoda kajian pustaka ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana jenis dan pola migrasi yang
dilakukan oleh zebra.
Metode observasi dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung bagaimana
pengaruh dan peranan manusia dalam mendukung kelestarian hewan di lingkungan
sekitarnya. Dari
informasi dan data-data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan suatu metode
analisa untuk mengkaji permasalahan dalam tulisan ini.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Sebagian
besar populasi zebra di Bumi adalah berada di wilayah Afrika. Biasanya migrasi
yang terjadi di Afrika khusunya Afrika Timur terjadi secara besar-besaran dan
tidak hanya melibatkan zebra tetapi juga hewan lain seperti wildebeest. Setiap
tahun sekitar 1,5 juta wildebeest dan zebra mengumpulkan anak-anak mereka dan
mulai perjalanan panjang mereka dari Tanzania , menuju ke utara yaitu Kenya.
Mereka pergi untuk mencari makanan dan air. Perjalanan mereka berjalan dalam
lingkaran searah jarum jam dan menempuh jarak sekitar 1800 mil. Ini adalah
perjalanan yang sulit, dan setiap tahun diperkirakan 250.000 suatu wildebeest
dan zebra tidak dapat menyelesaikannya.
Salah
satu pemandangan paling spektakuler dari migrasi adalah ketika zebra dan hewan
lainnya berkumpul untuk menyeberangi sungai Grumeti (Tanzania) dan sungai Mara
(Kenya) dari Juli hingga September. Namun penyebrangan ini tentunya menarik
banyak predator Afrika seperti singa, macan tutul, hyena, buaya dan anjing liar
mengikuti mereka dan memangsa hewan yang lemah atau terpisah dari kawanannya.
Migrasi
di Tanzania
Pada
Desember sampai Maret, Serengeti
dataran dan daerah Ngorongoro Conservation di Tanzania Utara
adalah rumah bagi kawanan zebra, wildebeest, dan hewan lainnya. Ini adalah musim kelahiran dimana sebagian besar
anak dari hewan-hewan ini lahir hanya dalam periode tiga minggu, biasanya terjadi
pada awal Februari. Ini merupakan kesempatan yang
sangat baik bagi predator untuk memangsa bayi dari kawanan tersebut.
Gambar 6. Predator memangsa zebra yang
lemah dan terpisah dari kawanannya
Pada bulan April atau Mei
kawanan mulai bermigrasi ke barat dan utara dataran grassier dan hutan dari Serengeti
koridor barat. Hujan sepanjang tahun membuat perjalanan menjadi semakin sulit.
Pada akhir Mei hujan mulai berhenti,
zebra dan wildebeest bergerak secara bertahap dan mulai berkumpul dan membentuk
kawanan yang lebih besar.
Pada bulan Juli ternak
mencapai rintangan pertama besar mereka, Sungai Grumeti. Sungai Grumeti menjadi
rintangan yang sangat sulit karena volume air yang besar dari hujan sepanjang
tahun. Kedalaman sungai memungkinkan predator
yaitu buaya untuk lebih mudah mendapatkan mangsanya di perairan.
Migrasi di Kenya
Pada
akhir Juli, rumput yang berada
di Serengeti Barat mulai kering dan mati sehingga kawanan harus terus
melanjutkan perjalanan ke utara. Sebelum mereka sampai ke dataran subur di
Mara, mereka harus menyeberangi sungai lagi. Kali ini adalah Sungai Mara yang
dipenuhi dengan buaya lapar, yang siap memangsa hewan yang lemah. Mereka akan
menunggu dengan melakukan penyamaran di permukaan air sampai ada mangsa yang
tepat.
September sampai November, dataran Mara
diisi sampai penuh dengan kawanan besar zebra dan wildebeest, tentu diikuti
oleh predator yang siap memangsa kawanan tersebut.
Pada bulan November dan
Desember hujan mulai turun lagi di wilayah selatan dan kawanan mulai perjalanan panjang mereka
kembali ke dataran Serengeti di Tanzania untuk melakukan reproduksi.
Pola migrasi yang dilakukan kawanan zebra tersebut adalah migrasi
musiman. Dimana pola ini dilakukan secara besar-besaran untuk anggota yang
banyak pada saat lingkungannya mengalami perubahan kritis seperti kurangnya
ketersediaan makanan, cuaca yang ekstrem, dan juga faktor lain seperti semakin
rusaknya lahan tempat tinggal mereka karena prilaku manusia. Apalagi migrasi
besar-besaran ini dijadikan objek wisata yang semakin berkembang dari tahun ke
tahun didirikannya kamp-kamp tempat menginap bagi wisatawan yang ingin
menyaksikan migrasi menjadikan habitat para hewan ini menjadi semakin rama oleh
kehadiran manusia. Dan hewan juga akan merasa terasing dan tidak nyaman dengan
keadaan tersebut, sehingga dapat mengganggu jalanya migrasi dan juga
perembangbiakan mereka. Jika dilihat dari aspek pengetahuan pendirian kamp-kamp
pengamatan ini tentunya tidak salah, karena manusia dapat belajar secara
langsung di lapangan sehingga wawasan yang dimiliki akan semakin luas. Tetapi
tentunya harus ada batasan-batasan dan aturan-aturan untuk tetap menjaga
kenyamanan hewan-hewan tersebut. Seperti kamp-kamp yang didirikan jumlahnya
harus dibatasi, jarak antara tempat pengamatan dengan habitat hewan tidak
terlalu dekat, jumlah wisatawan yang berkunjung harus dibatasi, memberikan larangan
kepada wisatawan untuk mendekati apalagi mengganggu hewan-hewan tersebut.
Sehingga terwujudlah kenyamanan baik bagi hewan maupun manusia.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diperoleh dari tulisan ini adalah Pola migrasi yang
dilakukan kawanan zebra tersebut adalah migrasi musiman. Dimana pola ini
dilakukan secara besar-besaran untuk anggota yang banyak pada saat
lingkungannya mengalami perubahan kritis seperti kurangnya ketersediaan
makanan, cuaca yang ekstrem, dan juga faktor lain seperti semakin rusaknya
lahan tempat tinggal mereka karena prilaku manusia. Sebenarnya adanya
pengamatan hewan tersebut tidak terlalu memberikan pengaruh negatif apabila
dilaksanakan dengan aturan dan batasan. Agar habitat asli dari hewan khususnya
zebra tetap terjaga dan manusia pun mendapat manfaat dengan mempelajari dan
meneliti tingkah laku hewan-hewan tersebut.
5.2. Saran
Adapun
saran yang dapat diberikan dalam tulisan ini adalah kita perlu mempelajari
lebih jauh pola tingkah laku dari hewan salah satunya adalah proses migrasinya
karena dapat memberikan manfaat dalam bidang pengetahuan dan juga toleransi
kepada sesama mahluk hidup. Yang kedua adalah perlunya batasan dan aturan yang
harus diterapkan dalam mengamati hewan-hewan di taman nasional agar tidak
mengganggu hewan tersebut sehingga mereka akan memperoleh kenyamanan dan dapat
menjaga kelangsungan hidupnya.
Daftar Pustaka
Dani.
2011. Pengertian Migrasi pada Hewan.
Tersedia pada www.shvoong.com.
Diakses tanggal 18 November 2011.
Dr.Ir.Deden
Ismail, M.Si. 2008. Pergerakan Hewan.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Makgadikgadi.2010. Zebra
Migraton Research, Laporan Kemajuan Triwulan-Juni 2010. Tersedia pada www.zebramigration.org.
Diakses tanggal 16 November 2011.
Zijlma,
Anouk. 2010. Migrasi Besar Serengeti.
Tersedia pada www.about.com.
Diakses tanggal 16 November 2011
Zijlma,
Anouk. 2010. Rusa Kutub dan Zebra.
Tersedia pada www.about.com.
Diakses tanggal 16 November 2011.
gileee kereen disini juga ada loh gannn
BalasHapushttp://publish.lycos.com/zebrasss/2018/08/24/zebra/
.