ABSTRAK
Adanya kegiatan keagamaan di Bali membuat Bali kaya
akan budaya, kuliner dan barang-barang kerajinan. Banyak tanaman yang
dimanfaatkan oleh pengerajin Bali untuk memenuhi pesanan dari konsumen. Salah
satu tanaman yang hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan adalah pohon ental.
Tanaman ental yang banyak dijumpai di Bali memiliki buah yang rasanya manis,
namun sayangnya buah yang melimpah itu belum banyak dimanfaatkan oleh penduduk,
padahal buah ental memiliki potensi digunakan sebagai manisan yang memiliki
nilai ekonomi. Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Dengan
adanya ide dan kreativitas, pengemasan yang menarik serta pengolahan menjadi
manisan akan dapat meningkatkan nilai ekonomi buah ental yang selama ini hanya
dikonsumsi sendiri dan tidak dimanfaatkan lagi oleh masyarakat setempat.
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 4 Maret 2011 sampai dengan 9 Mei 2011, proses penjualan dilakukan dengan penitipan di kantin-kantin di sekitar Yayasan PR Saraswati. Manisan ini dikemas dengan dua pilihan ada bungkus besar dengan harga Rp.3.000 dan bungkus yang lebih kecil dengan harga Rp. 2.000. Dengan laba setiap bulan untuk bungkus besar yaitu Rp.375.000 dan untuk bungkus kecil sebesar Rp.328.000 maka kami telah mencapa BEP pada bulan ketiga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha Manisan Kuwud Ental layak dilaksanakan karena respon pasar untuk Manisan Kuwud Ental ini cukup baik.
Kata
kunci : budaya, manisan, laba
Korespondesi
: I Kadek Parmadi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mahasaraswati Denpasar, Jl. Kamboja 11 A Denpasar, telp. (0361) 240985, Fax
(0361) 261278.
Breakthrough empowerment NEW LOCAL FOOD: Sweets "KUWUD" ENTAL BUSINESS DEVELOPMENT AS A LOCAL BUSINESS cultured
by:
I Kadek Parmadi, Anis Kurniawati, Sang Ayu Made Ika Utari Dewi
(Biology Education Studies Program, University of Mahasaraswati Denpasar)
ABSTRACT
The existence of religious activities in Bali makes Bali is rich in cultural, culinary and craft items. Many plants are used by craftsmen of Bali to fulfill orders from customers. One of the plants can be utilized almost all the parts are ental tree. Ental plants are often found in Bali has a fruit that tastes sweet, but unfortunately the fruit is abundant it has not been much exploited by the population, but fruit ental have potential use as sweets that have economic value. Candied fruit is fruit preserved with sugar. With the ideas and creativity, attractive packaging and processing will be candied fruit can increase the economic value ental who had only their own consumption and not used again by the local community.
The event was held from March 4, 2011 to May 9, 2011, the sale is made with care in the canteens around the Saraswati Foundation of PR. These sweets are packed in two large packs with no choice Rp.3.000 price and smaller packs at a price of Rp. 2000. With a profit every month for a large pack that is Rp.375.000 and for a small pack of Rp.328.000 then we have mencapa BEP in the third month. It can be concluded that the effort Candied Kuwud Ental feasible because the market response to sweets Kuwud Ental is quite good.
Key words: culture, sweets, profit
The existence of religious activities in Bali makes Bali is rich in cultural, culinary and craft items. Many plants are used by craftsmen of Bali to fulfill orders from customers. One of the plants can be utilized almost all the parts are ental tree. Ental plants are often found in Bali has a fruit that tastes sweet, but unfortunately the fruit is abundant it has not been much exploited by the population, but fruit ental have potential use as sweets that have economic value. Candied fruit is fruit preserved with sugar. With the ideas and creativity, attractive packaging and processing will be candied fruit can increase the economic value ental who had only their own consumption and not used again by the local community.
The event was held from March 4, 2011 to May 9, 2011, the sale is made with care in the canteens around the Saraswati Foundation of PR. These sweets are packed in two large packs with no choice Rp.3.000 price and smaller packs at a price of Rp. 2000. With a profit every month for a large pack that is Rp.375.000 and for a small pack of Rp.328.000 then we have mencapa BEP in the third month. It can be concluded that the effort Candied Kuwud Ental feasible because the market response to sweets Kuwud Ental is quite good.
Key words: culture, sweets, profit
Correspondence: I Kadek Parmadi, Faculty of Teacher Training and Education Mahasaraswati University of Denpasar, Jl. Cambodia 11 A Denpasar, tel. (0361) 240985, Fax (0361) 261 278.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Adanya
kegiatan keagamaan di Bali membuat Bali kaya akan budaya, kuliner dan barang-barang
kerajinan. Banyak tanaman yang dimanfaatkan oleh pengerajin Bali untuk memenuhi
pesanan dari konsumen. Salah satu tanaman yang hampir semua bagiannya dapat
dimanfaatkan adalah pohon ental, yaitu pohon yang serumpun dengan pohon kelapa.
Hampir semua bagian pohon ini bisa dimanfaatkan. Misalnya batangnya banyak
digunakan untuk nampan, bokor kayu, keranjang souvenir,dan barang-barang
kerajinan lainya. Daunnya banyak digunakan untuk hiasan-hiasan, janur, dan oleh
masyarakat bali digunakan sebagai kertas dalam menuliskan aksara bali yang
sering disebut lontar. Bunga dan rantingnya juga bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku kerajinan tangan.
Bali
sebagai daerah pariwisata menyebabkan daerah ini kaya akan berbagaimacam
makanan, baik makanan tradisioanl, makanan nasional maupun makanan
internasional selalu bisa dijumpai di Bali. Berbagai macam manisan juga bisa
ditemukan didaerah ini. Saat ini manisan dari buah-buahan telah banyak
diproduksi, mutu manisan itu juga tidak kalah dengan manisan buatan luar. Namun
sayangnya manisan buah tersebut jarang dilirik konsumen karena dianggap kurang menarik.
Tanaman
ental yang banyak dijumpai di Bali memiliki buah yang rasanya manis, namun
sayangnya buah yang melimpah itu belum banyak dimanfaatkan oleh penduduk, padahal
buah ental memiliki potensi digunakan sebagai manisan yang memiliki nilai
ekonomi. Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian
gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa
manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang).
Dengan
adanya ide dan kreativitas, pengemasan yang menarik serta pengolahan menjadi
manisan akan dapat meningkatkan nilai ekonomi buah ental yang selama ini hanya
dikonsumsi sendiri dan tidak dimanfaatkan lagi oleh masyarakat setempat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka permasalahannya adalah apakah nilai ekonomi buah ental dapat ditingkatkan
dengan menjadikan manisan “kuwud” ental dengan pengemasan yang menarik.
Tujuan
Melalui program kreativitas
mahasiswa di bidang kewirausahaan diharapkan dapat
mengetahui apakah dengan menjadikan manisan
“kuwud” ental dan pengemasan yang menarik akan mampu meningkatkan nilai ekonomi
buah ental tersebut.
Luaran yang Diharapkan
Adanya manisan “kuwud” ental
dengan kemasan yang menarik diharapkan dapat dijadikan peluang usaha manisan
dengan memanfaatkan buah lokal.
Kegunaan
Program
Didapatkan
manisan buah lokal yang tidak kalah dengan manisan modern yang sekarang banyak
beredar di masyarakat, dan didapatkan Manisan ”kuwud” ental dengan kemasan menarik mampu
meningkatkan nilai ekonomi buah lokal.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang
banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis
bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai
kesempatan. Manisan kering adalah produk olahan yang berasal dari buah-buahan
dimana pemasakannya dengan menggunakan gula kemudian di keringkan. Produk ini
mempunyai beberapa keuntungan diantaranya; bentuknya lebih menarik, lebih awet
volume serta bobotnya menjadi lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan.
Rasanya yang segar dapat dijadikan penawar haus disaat udara panas, dan cocok
dinikmati di berbagaai kesempatan. Manisan merupakan salah satu metode
pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya
menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan buah dalam madu. Karena
manisan merupakan camilan yang selalu disukai tentu manisan buah ini memiliki
potensi untuk dijadikan peluang usaha.
ANALISIS USAHA
Terobosan
Baru Pemberdayaan Pangan Lokal:Manisan “Kuwud” Ental Sebagai Sebuah Usaha
Pengembangan Bisnis Berbudaya Lokal
1.Permodalan
Tabel
1. Modal Usaha
No
|
Modal
|
Qty
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
|
1
|
Timbangan
|
1 buah
|
Rp. 100.000,-
|
Rp. 100.000,-
|
|
2
|
Plastik
Kemasan
|
16 gulung
|
Rp.
5.000,-
|
Rp. 350.000,-
|
|
3
|
Gas LPG @15 kg
|
1 buah
|
Rp. 80.000,-
|
Rp. 80.000,-
|
|
4
|
Bak Plastik
|
2 buah
|
Rp. 25.000,-
|
Rp. 50.000,-
|
|
5
|
Ember
|
2 buah
|
Rp. 10.000,-
|
Rp. 20.000,-
|
|
6
|
Saringan
|
Rp. 40.000,-
|
|||
7
|
Panci
|
2 buah
|
Rp. 65.000,-
|
Rp. 130.000,-
|
|
8
|
Kompor
|
1 buah
|
Rp. 200.000,-
|
Rp. 200.000,-
|
|
9
|
Kukusan
|
4 Buah
|
Rp. 11.500,-
|
Rp. 46.000,-
|
|
10
|
Oven
|
1 buah
|
Rp. 100.000,-
|
Rp.
1.280.000,-
|
|
TOTAL
|
Rp. 2.296.000,-
|
||||
Biaya Penyusutan /bln =
3,5% x 2.296.000 = 80.360,00
Bunga Modal /bln =
1,255 x 2.296.000 = 28.814,00
2.Biaya Produksi
Tabel 2. Biaya Produksi /bln
No
|
Jenis
Biaya
|
Qty
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1
|
Gula Pasir
|
10 kg
|
Rp. 10.000,-
|
Rp. 100.000,-
|
2
|
Coklat
|
1 kg
|
Rp. 45.000,-
|
Rp. 45.000,-
|
3
|
Garam
|
Rp. 8.000,-
|
||
4
|
Kuwud Ental
|
16 kg
|
Rp. 15.000,-
|
Rp. 240.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 393.000,-
|
3. Penerimaan
Tabel
3. Penerimaan Usaha /bln
No
|
Jenis Penerimaan
|
Qty
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1
|
Penjualan
manisan “kuwud” ental
|
2.000
buah
|
250
|
500.000
|
TOTAL
|
500.000
|
3. Pendapatan
Pendapatan = penerimaan – biaya produksi
=
500.000–393.000
= 107.000
/bulan
4.
Efisiensi
Ratio
R/C ratio =
=
= 1,272
5.
Rentabilitas
Rentabilitas =
x 100%
=
x 100%
=
127,22 %
Berdasarkan
analisis usaha di atas, maka dengan biaya kegiatan sebesar empat juta tujuh
puluh tiga ribu rupiah akan diperoleh pendapatan yang melebihi modal awal yang
dibutuhkan. Dan berdasarakan perhitungan
efisiensi rasio, diperoleh angka lebih dari 1.
Dengan demikian, usaha pembuatan manisan “kuwud” ental tersebut dapat
dikatakan sangat efisien dalam pemanfaatan
modal, sehingga diharapkan usaha tersebut dapat membawa keberlanjutan untuk
usaha di masa yang akan datang.
METODE
PENDEKATAN
Metode pendekatan dibagi menjadi
beberapa tahap yaitu:
A. Tahap
Pembuatan Produk
Tempat
pembuatan manisan “kuwud” ental ini adalah dijalan Jalan Ceningan Sari
Perum.Gunung Sari II No. D/9 , Denpasar Selatan.
- Sistem Pemasaran
Stategi
pemasaran yang digunakan adalah pertama strategi pengenalan produk Produk
manisan ini dikenalkan sebagai makanan yang sehat, mengandung anti oksidan,
tidak mengandung bahan pengawet, serta murah meriah. Selain itu , ini adalah
salah satu cara untuk melakukan diversifikasi pangan. Kemudian harga produk
diusahakan lebih rendah dari harga pesaing. Dan dilakukan juga stategi promosi
dan pendistribusian, promosi dilakukan melalui brosur, tester, dan mulut ke
mulut. Setelah kami membuat brosur kami akan membuat sampel dari produk kami
dan memberikannya kepada beberapa orang agar mereka menikmatinya. Setelah
mereka mengetahui rasa dari produk kami, maka mulailah mereka mempromosikan
produk kami melalui mulut ke mulut. Lalu untuk pendistribusian awal, akan
dicoba melakukan sistem penitipan. Maksud dari sistem ini adalah menitipkan
produk ke toko-toko untuk dijualkan.
PELAKSANAAN
POGRAM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat
pembuatan manisan “kuwud” ental ini adalah di Jalan Ceningan Sari Perum. Gunung
Sari II No.D/9 Denpasar. Kegiatan
ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2011, dari penyiapan alat
dan bahan, sampai pemasaran.
Tahapan Pelaksanaan/Jadwal
Faktual Pelaksanaan
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
1
|
TAHAP
PERSIAPAN
|
||
Menyiapkan alat dan bahan PKMK
|
|||
-
Pembelian bahan
baku manisan
“kuwud” ental
|
4 Maret 2011
|
Singaraja, Pasar Badung Denpasar
|
|
-
Coklat Batangan
|
4 Maret 2011
|
Pasar Kreneng Denpasar
|
|
-
Plastik Kemasan
|
4 Maret 2011
|
Pasar Kumbasari Denpasar
|
|
- Pembelian alat – alat penunjang
|
2 Maret 2011
3 Maret 2011
|
Pasar Kereneng Denpasar, Pasar Kumbasari Denpasar
|
|
2
|
TAHAP
PELAKSANAAN
|
||
a.
|
Pembuatan Manisan Kuwud Ental
|
6 Maret 2011
|
Jalan Ceningan Sari Perum.Gunung Sari No.D/9, Sesetan.
|
b.
|
Produksi
Manisan Kuwud Ental
|
7 Maret 2011
|
Jalan Ceningan Sari Perum.Gunung Sari No.D/9, Sesetan.
|
c.
|
Promosi dan Pemasaran Manisan Kuwud Ental
|
8
Maret - 9 Mei 2011
|
Denpasar
|
3
|
PELAPORAN
|
||
Evaluasi monitoring
|
26 Mei 2010
|
Institut Seni Indonesia Denpasar
|
|
Penulisan laporan akhir
|
1 Mei – 7 Juni
2011
|
Pengetikan
|
Pelaksanaan
Pelaksaan dimulai dengan penyiapan
alat dan bahan mulai dari penyiapan alat – alat yang akan digunakan, menyiapkan
bahan – bahan, dalam hal ini survei tempat pemasaran, pembelian dan menyiapkan
bahan – bahan lainnya.Tahap pelaksanaan dimulai dengan penyiapan dan pembelian
alat dan bahan, dilanjutkan pembuatan manisan “kuwud” ental, setelah semua
langkah awal tresebut terlaksana barulah dilakukan proses promosi yang
dilanjutkan dengan pemasaran.
Instrumen
Pelaksanaan
Alat : timbangan,
kotak kemasan, tabung gas lpg, baskom
plastik, ember, saringan, panci, kompor, kukusan, dandang, bedengan/ gedeg, dan
oven.
Bahan : “kuwud” ental, garam, asam sitrat,
kapur jenuh, gula, essence
makanan, coklat batangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan ini
merupakan kegiatan kewirausahaan yang mengangkat mengenai potensi jajanan
tradisional yang tidak memiliki nilai ekonomi menjadi memiliki nilai ekonomi.
Setelah dilakukan kegiatan kewirausahaan, dalam hal ini dilakukan modifikasi
penyajian dan rasa manisan ”kuwud” ental tersebut sehingga ternyata manisan
”kuwud” ental khas bali berpotensi untuk dipasarkan menjadi jajanan camilan.
Strategi pemasaran yang telah dilaksanakan
adalah pendekan personal, melakukan penjualan langsung kepada para pembeli (direct selling ) dan dengan cara
penitipan langsung ke toko penganan dan juga ke kantin yang menjual sarana.
Penjualan dengan cara penitipan itu diakhiri dengan pembagian keuntungan (share profit) dengan kantin tersebut.
Berikut
ini adalah hasil produksi Manisan Kuwud Ental
Tabel 1. Hasil Penjualan
Manisan Kuwud Ental Ukuran Besar
NO
|
Produksi ke-
|
Hasil Produksi
(bungkus besar Rp.3.000,-)
|
Produk yang
terjual (bungkus)
|
Hasil
Penjualan (Rp)
|
1
|
I
|
30
|
Promosi
|
-
|
2
|
II
|
40
|
Promosi
|
-
|
3
|
III
|
50
|
45
|
135.000
|
4
|
IV
|
55
|
50
|
150.000
|
5
|
V
|
50
|
47
|
141.000
|
6
|
VI
|
45
|
40
|
120.000
|
Tabel 2. Hasil Penjualan
Kuwud Ental Ukuran Kecil
NO
|
Produksi ke-
|
Hasil Produksi
(bungkus kecil Rp.2.000,-)
|
Produk yang
terjual (bungkus)
|
Hasil
Penjualan (Rp)
|
1
|
I
|
20
|
Promosi
|
-
|
2
|
II
|
25
|
Promosi
|
-
|
3
|
III
|
60
|
49
|
98.000
|
4
|
IV
|
55
|
50
|
100.000
|
5
|
V
|
60
|
57
|
114.000
|
6
|
VI
|
55
|
54
|
108.000
|
Pembahasan
Break
Even Point (BEP) diartikan suatu tingkat penjualan
yang dapat menutup fixed dan variable operating expenses atau
biaya-biaya yang bersifat tetap atau variabel. Dengan kata lain, BEP akan
tercapai pada tingkat earing before
interest and taxes = 0. Seringkali BEP diartikan sebagai tingkat penjualan
yang dapat menutup semua biaya, baik operating
maupun financial cost
Maka untuk menentukan BEP digunakan persamaam sebagai berikut:
EBIT
= (P x X) – (V x X) – F
Dimana
P = harga jual per unit
X
= volume penjualan dalam unit ,V
= biaya operasi variabel per unit, F
= biaya operasi tetap
Karena
BEP dicapai ketika EBIT = 0, maka persamaan tersebut dapat ditulis sebagai
berikut:
BEP
tercapai pada tingkat EBIT = 0 maka
BEP = X = F
P
– V
Dalam pembuatan Manisan Kuwud Ental
bungkus besar setiap satu kali produksi menghasilkan kurang lebih 55 per kotak.
Manisan Kuwud Ental ini siap dijual dengan harga Rp.
3.000,00 per kotak. Untuk menghasilkan produk Manisan Kuwud
Ental sebanyak itu diperlukan biaya operasi tetap sebesar Rp. 195.000,00 per
bulan dan biaya operasi variabel sebesar Rp. 97.500,00 per satu kali produksi.
Sehingga Break Even Point dalam pembuatan Manisan Kuwud Ental ini dapat
dihitung sebagai berikut:
P
= Rp. 3.000,00 V = Rp. 1.700,00 F
= Rp. 195.000,00
BEP
= X = Rp. 195.000,00 = 150 kotak
Rp.3.000,00 – Rp.1.700,00
Jadi diperoleh BEP = 150 kotak, dengan
demikian harus diproduksi Manisan Kuwud Ental minimal 150 kotak dalam waktu
satu bulan, sehingga untuk mencapai target tersebut harus dilakukan produksi
sebanyak 5 kali dalam satu bulan. Total produk yang dihasilkan adalah 55 x 5 =
275 kotak per bulan. Dengan demikian keuntungan bersih tiap bulan yaitu
sebesar:
(275
- 150) x Rp.3.000,00 = Rp.375.000,00.
Untuk produksi Manisan Kuwud Ental bungkus
kecil dijual dengan harga Rp.2.000,- dengan menggunakan biaya variabel sebesar
Rp. 97.500,- per satu kali produksi. Sehingga BEP dapat dihitung sebagai
berikut:
BEP
= X = Rp. 195.000,00 =
166 kotak
Rp. 2.000,00 – Rp. 850,00
Jadi diperoleh BEP = 166 kotak, dengan
demikian harus diproduksi Manisan Kuwud Ental minimal 166 kotak dalam waktu
satu bulan, sehingga untuk mencapai target tersebut harus dilakukan produksi
minimal sebanyak 6 kali dalam satu bulan. Dengan demikian keuntungan bersih
tiap bulan yaitu sebesar:
(330-166)
x Rp.2.000,00 = Rp.328.000,00.
Sehingga dengan modal awal Rp.2.666.000,00
diperkirakan akan dapat kembali dalam jangka waktu 3 bulan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1
Dari
kegiatan kewirausahaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa usaha
Manisan Kuwud Ental layak dilaksanakan karena respon pasar untuk Manisan Kuwud
Ental ini cukup baik.
2
Kegiatan
kewirausahaan tersebut layak dilaksanakan karena prediksi bisa balik modal
dalam jangka waktu tiga bulan.
Saran
1
Lebih
lanjut disarankan agar jajanan daerah lebih diperhatikan oleh pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah sehingga kelestarian penganan daerah terjaga.
2
Kepada
para wirausahawan lain marilah kita gali kembali potensi kekayaan nusantara
yang mungkin bisa dinaikkan nilai ekonomisnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis tinggi.
The King Casino - CommunityKhabar
BalasHapusThe King Casino is the only novcasino casino near the casino. All 1xbet korean casino games are legal and the game variety is huge! หารายได้เสริม The games are also available at any communitykhabar of the