followers

Selasa, 29 Mei 2012

MIGRASI ZEBRA




 
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Pergerakan hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Pergerakan adalah suatu strategi dari individu atau populasi untuk menyesuaikan dan memanfaatkan keadaan lingkungannya agar dapat hidup dan berkembang biak secara normal. Pergerakan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketersediaan makanan, fasilitas untuk berkembang biak, adanya predator (pemangsa), kondisi iklim atau cuaca, adanya sumber air, dan pengrusakan lingkungan. Salah satu tipe dari pergerakan hewan adalah migrasi. Migrasi hewan umumnya menggunakan rute yang sama dari tahun ke tahun - dari generasi ke generasi. Daerah lintas hewan bisa berupa gunung, sungai, dan padang rumput yang luas.


Gerakan berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak hewan bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan dalam musim panas. Karena pada hari musim panas yang panjang di bagian paling utara dunia dapat menjamin pemberian pasokan makanan yang baik. Seperti pada musim gugur dan musim dingin, banyak hewan bermigrasi ke selatan untuk mencari cuaca yang hangat dan mencari makanan.
Beberapa hewan bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang dan pergi dalam periode satu tahun. Ada pula beberapa hewan mempunyai pola migrasi yang dapat dihubungkan pada pola cuaca, pergerakan mereka adalah bergantung pada curah hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau. Terdapat migrasi hewan yang dapat berlangsung selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah dalam migrasinya.
            Migrasi hewan banyak terganggu karena adanya aktivitas manusia, terutama yang telah merubah habitat mereka menjadi lebih sempit. Demikian juga dengan aktivitas lainnya seperti pemburuan atau penangkapan, perusakan habitat, konservasi hutan, dan pencemaran lingkungan. Dapat dilihat bahwa faktor manusia memegang peranan yang sangat penting dalam keberlanjutan pergerakan dari hewan, apalagi hewan yang merupakan soliter dalam jumlah yang sangat banyak salah satunya adalah Zebra (Equus sp). Jika hal ini tidak diatasi maka tentu saja pergerakan hewan ini akan mengalami gangguan sehingga akan berakibat negatif bagi hewan itu sendiri, maka dari itu perlu diadakannya pendekatan-pendekatan agar manusia lebih mengerti dan sekaligus ikut memegang peranan dalam melakukan upaya konservasi hewan-hewan tersebut.
            Oleh  perlu diadakannya kajian dalam mengupayakan konservasi hewan khususnya zebra, salah satunya adalah dengan mempelajari model dan sistem migrasi atau pergerakan hewan, dimana dalam tulisan ini akan dikhususkan pada zebra. Sehingga dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran sebagai upaya bersama untuk menjaga kelestarian hewan khusunya zebra karena manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting dari keberlanjutan hewan-hewan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimanakah pola dan jenis migrasi pada zebra (Equus quagga) dan bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung kelangsungan hidup zebra tersebut ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah :
1.3.1. Untuk membahas lebih lanjut mengenai migrasi pada hewan khususnya zebra (Equus quagga)
1.3.2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai permasalahan migrasi pada hewan khususnya zebra (Equus quagga) yang disebabkan oleh faktor manusia.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh melalui tulisan ini adalah :
1.4.1 Dapat menambah pengetahuan dan juga wawasan mengenai pola migrasi pada hewan khusunya pada zebra (Equus quagga).
1.4.2. Dapat memberikan solusi dalam permasalahan mengenai migrasi pada hewan yang disebabkan oleh faktor manusia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Pergerakan Hewan
Pergerakan hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Pergerakan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketersediaan makanan, fasilitas untuk berkembang biak, adanya predator (pemangsa), kondisi iklim atau cuaca, adanya sumber air, dan pengrusakan lingkungan.
Berdasarkan tujuan, faktor penyebab dan prosesnya pergerakan hewan dapat digolongkan menjadi :
2.1.1. Invansi dan pemencaran
Tipe ini merupakan pergerakan populasi secara perlahan-lahan terutama untuk menyesuaikan diri dengan keadaan iklim ataupun perubahan lingkungannya. Koridor yang paling efektif untuk mendukung tipe ini adalah hutan. Invansi dan pemencaran ini juga dapat terjadi karena adanya pnengaruh organisme lain. Contohnya adalah penyebaran burung kuntul kerbau (Bubulcus ibis), cangak abu Florida (Bubulcus caerula), burung jalak (Sturnus vulgaris), dan lain-lain.
Gambar 1. Penyebaran burung kuntul kerbau (Bubulcus ibis)
2.1.2. Nomad
Yaitu pergerakan individu ataupun populasi yang tidak tetap dan sulit untuk dikenali dengan pasti. Mereka bergerak untuk mendapatkan makanan dan tidak harus kembali ke wilayah aslinya. Beberapa hewan yang melakukan nomad antara lain antelope Afrika, banteng di wilayah Ujung Kulon.

2.1.3. Migrasi
Yaitu pergerakan hewan secara musiman (periodik) dan biasanya relatif sangat jauh dari habitat asalnya. Secara umum penyebab migrasi dapat dibedakan menjasi tiga yaitu alimental (dengan tujuan untuk mendapatkan makanan), gametik (tujuannya untuk mendapatkan wilayah yang cocok untuk kepentingan berkembang biak), dan klimatik (berdasarkan faktor iklim). Adapun hewan yang melakukan migrasi antara lain burung trinil pantai (Tringa hypoleucos), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), dan lain-lain.


2.2.  Zebra
Zebra adalah anggota keluarga kuda liar. Kulitnya putih atau kuning dengan garis-garis berwarna hitam atau cokelat tua. Zebra hidup di Afrika dan sebelah selatan Gurun Sahara. Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Perissodactyla
Famili              : Equidae
Genus              : Equus sp.
Spesies            : Equus quagga
Seperti semua zebra, mereka bergaris-garis hitam dan putih, dan tidak ada dua individu yang terlihat persis sama. Mereka juga memiliki moncong hitam atau gelap. Zebra adalah binatang yang suka merumput. Mereka diburu oleh binatang pemakan daging seperti singa dan macan tutul. Zebra berkomunikasi satu sama lain dengan gonggongan bernada tinggi dan meringkik.

BAB III
METODE PENULISAN

Metode yang diterapkan dalam penyusunan tulisan ini adalah metode kajian pustaka dan metode observasi. Metode kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dari literatur, media cetak maupun media internet yang relevan yang dapat memberikan informasi dalam pembuatan tulisan ini. Metoda kajian pustaka ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana jenis dan pola migrasi yang dilakukan oleh zebra. Metode observasi dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung bagaimana pengaruh dan peranan manusia dalam mendukung kelestarian hewan di lingkungan sekitarnya. Dari informasi dan data-data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan suatu metode analisa untuk mengkaji permasalahan dalam tulisan ini.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebagian besar populasi zebra di Bumi adalah berada di wilayah Afrika. Biasanya migrasi yang terjadi di Afrika khusunya Afrika Timur terjadi secara besar-besaran dan tidak hanya melibatkan zebra tetapi juga hewan lain seperti wildebeest. Setiap tahun sekitar 1,5 juta wildebeest dan zebra mengumpulkan anak-anak mereka dan mulai perjalanan panjang mereka dari Tanzania , menuju ke utara yaitu Kenya. Mereka pergi untuk mencari makanan dan air. Perjalanan mereka berjalan dalam lingkaran searah jarum jam dan menempuh jarak sekitar 1800 mil. Ini adalah perjalanan yang sulit, dan setiap tahun diperkirakan 250.000 suatu wildebeest dan zebra tidak dapat menyelesaikannya.
Salah satu pemandangan paling spektakuler dari migrasi adalah ketika zebra dan hewan lainnya berkumpul untuk menyeberangi sungai Grumeti (Tanzania) dan sungai Mara (Kenya) dari Juli hingga September. Namun penyebrangan ini tentunya menarik banyak predator Afrika seperti singa, macan tutul, hyena, buaya dan anjing liar mengikuti mereka dan memangsa hewan yang lemah atau terpisah dari kawanannya.


 Migrasi di Tanzania
Pada Desember sampai Maret, Serengeti dataran dan daerah Ngorongoro Conservation di Tanzania Utara adalah rumah bagi kawanan zebra, wildebeest, dan hewan lainnya. Ini adalah musim kelahiran dimana sebagian besar anak dari hewan-hewan ini lahir hanya dalam periode tiga minggu, biasanya terjadi pada awal Februari. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi predator untuk memangsa bayi dari kawanan tersebut.
Gambar 6. Predator memangsa zebra yang lemah dan terpisah dari kawanannya
Pada bulan April atau Mei kawanan mulai bermigrasi ke barat dan utara dataran grassier dan hutan dari Serengeti koridor barat. Hujan sepanjang tahun membuat perjalanan menjadi semakin sulit. Pada akhir Mei hujan mulai berhenti, zebra dan wildebeest bergerak secara bertahap dan mulai berkumpul dan membentuk kawanan yang lebih besar.
Pada bulan Juli ternak mencapai rintangan pertama besar mereka, Sungai Grumeti. Sungai Grumeti menjadi rintangan yang sangat sulit karena volume air yang besar dari hujan sepanjang tahun. Kedalaman sungai memungkinkan predator yaitu buaya untuk lebih mudah mendapatkan mangsanya di perairan.

 

Migrasi di Kenya

Pada akhir Juli, rumput yang berada di Serengeti Barat mulai kering dan mati sehingga kawanan harus terus melanjutkan perjalanan ke utara. Sebelum mereka sampai ke dataran subur di Mara, mereka harus menyeberangi sungai lagi. Kali ini adalah Sungai Mara yang dipenuhi dengan buaya lapar, yang siap memangsa hewan yang lemah. Mereka akan menunggu dengan melakukan penyamaran di permukaan air sampai ada mangsa yang tepat.
September sampai November, dataran Mara diisi sampai penuh dengan kawanan besar zebra dan wildebeest, tentu diikuti oleh predator yang siap memangsa kawanan tersebut.
Pada bulan November dan Desember hujan mulai turun lagi di wilayah selatan  dan kawanan mulai perjalanan panjang mereka kembali ke dataran Serengeti di Tanzania untuk melakukan reproduksi.

Pola migrasi yang dilakukan kawanan zebra tersebut adalah migrasi musiman. Dimana pola ini dilakukan secara besar-besaran untuk anggota yang banyak pada saat lingkungannya mengalami perubahan kritis seperti kurangnya ketersediaan makanan, cuaca yang ekstrem, dan juga faktor lain seperti semakin rusaknya lahan tempat tinggal mereka karena prilaku manusia. Apalagi migrasi besar-besaran ini dijadikan objek wisata yang semakin berkembang dari tahun ke tahun didirikannya kamp-kamp tempat menginap bagi wisatawan yang ingin menyaksikan migrasi menjadikan habitat para hewan ini menjadi semakin rama oleh kehadiran manusia. Dan hewan juga akan merasa terasing dan tidak nyaman dengan keadaan tersebut, sehingga dapat mengganggu jalanya migrasi dan juga perembangbiakan mereka. Jika dilihat dari aspek pengetahuan pendirian kamp-kamp pengamatan ini tentunya tidak salah, karena manusia dapat belajar secara langsung di lapangan sehingga wawasan yang dimiliki akan semakin luas. Tetapi tentunya harus ada batasan-batasan dan aturan-aturan untuk tetap menjaga kenyamanan hewan-hewan tersebut. Seperti kamp-kamp yang didirikan jumlahnya harus dibatasi, jarak antara tempat pengamatan dengan habitat hewan tidak terlalu dekat, jumlah wisatawan yang berkunjung harus dibatasi, memberikan larangan kepada wisatawan untuk mendekati apalagi mengganggu hewan-hewan tersebut. Sehingga terwujudlah kenyamanan baik bagi hewan maupun manusia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari tulisan ini adalah Pola migrasi yang dilakukan kawanan zebra tersebut adalah migrasi musiman. Dimana pola ini dilakukan secara besar-besaran untuk anggota yang banyak pada saat lingkungannya mengalami perubahan kritis seperti kurangnya ketersediaan makanan, cuaca yang ekstrem, dan juga faktor lain seperti semakin rusaknya lahan tempat tinggal mereka karena prilaku manusia. Sebenarnya adanya pengamatan hewan tersebut tidak terlalu memberikan pengaruh negatif apabila dilaksanakan dengan aturan dan batasan. Agar habitat asli dari hewan khususnya zebra tetap terjaga dan manusia pun mendapat manfaat dengan mempelajari dan meneliti tingkah laku hewan-hewan tersebut.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam tulisan ini adalah kita perlu mempelajari lebih jauh pola tingkah laku dari hewan salah satunya adalah proses migrasinya karena dapat memberikan manfaat dalam bidang pengetahuan dan juga toleransi kepada sesama mahluk hidup. Yang kedua adalah perlunya batasan dan aturan yang harus diterapkan dalam mengamati hewan-hewan di taman nasional agar tidak mengganggu hewan tersebut sehingga mereka akan memperoleh kenyamanan dan dapat menjaga kelangsungan hidupnya.



Daftar Pustaka
Dani. 2011. Pengertian Migrasi pada Hewan. Tersedia pada www.shvoong.com. Diakses tanggal 18 November 2011.
Dr.Ir.Deden Ismail, M.Si. 2008. Pergerakan Hewan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Makgadikgadi.2010.  Zebra Migraton Research, Laporan Kemajuan Triwulan-Juni 2010. Tersedia pada www.zebramigration.org. Diakses tanggal 16 November 2011.
Wikipedia. 2011. Zebra. Tersedia pada www.wikipedia.com. Diakses tanggal 18 November 2011.
Wikipedia. 2011. Zebra Plains. Tersedia pada www.wikipedia.com. Diakses tanggal 18 November 2011.
Zijlma, Anouk. 2010. Migrasi Besar Serengeti. Tersedia pada www.about.com. Diakses tanggal 16 November 2011
Zijlma, Anouk. 2010. Rusa Kutub dan Zebra. Tersedia pada  www.about.com. Diakses tanggal 16 November 2011.

1 komentar: